Grabag, ansorpurworejo.org
Tampak ramai suasana gemuruh ibu-ibu muda dan para remaja putri yang memadati balai pertemuan kantor kepala desa kalirejo kec. Grabag. ada apakah? Ya ternyata ada pelatihan seni gambar Henna yang digelar oleh para mahasiswa KKN Stainu Purworejo. Minggu 14/5/2017
Seni gambar yang berasal dari negara Hindustan ini sedang ngetrend dikalangan muda putri saat ini karena seni indah yang biasa di pakai para wanita dalam rias pengantin ketika menikah.
Menurut Dewi Alha salah satu mahasiswa sekaligus selaku pemateri dalam pelatihan ini menuturkan ” pelatihan seperti ini diharapkan para wanita akan lebih aktif dalam mengkoordinir kegiatan remaja putri dan para ibu dalam peranan wanita dalam konteks karya seni.
“Buktikan wanita punya potensi yang hebat tidak hanya bisa didapur dan disumur saja” tambah Dewi dengan nada lantang.
Para peserta difasilitasi alat gambar henna dengan menggambar di kertas terlebih dulu dan kemudian langsung di aplikasikan ke tangan dengan cara berpasang pasang dan secara gantian tangannya digambar.
Salah satu peserta pelatihan Delima Handayani (15) mengaku senang dengan adanya pelatihan semacam ini karena bisa mengungkapkan ekspresinya lewat gambar seni henna.
” Saya berharap dengan pelatihan seperti ini saya bisa lebih dalam mempelajari seni gambar ini dan nantinya bisa mengekspresikan emosi ku dalam karya seni” ujarnya. (Rozak)
Tampak ramai suasana gemuruh ibu-ibu muda dan para remaja putri yang memadati balai pertemuan kantor kepala desa kalirejo kec. Grabag. ada apakah? Ya ternyata ada pelatihan seni gambar Henna yang digelar oleh para mahasiswa KKN Stainu Purworejo. Minggu 14/5/2017
Seni gambar yang berasal dari negara Hindustan ini sedang ngetrend dikalangan muda putri saat ini karena seni indah yang biasa di pakai para wanita dalam rias pengantin ketika menikah.
Menurut Dewi Alha salah satu mahasiswa sekaligus selaku pemateri dalam pelatihan ini menuturkan ” pelatihan seperti ini diharapkan para wanita akan lebih aktif dalam mengkoordinir kegiatan remaja putri dan para ibu dalam peranan wanita dalam konteks karya seni.
“Buktikan wanita punya potensi yang hebat tidak hanya bisa didapur dan disumur saja” tambah Dewi dengan nada lantang.
Para peserta difasilitasi alat gambar henna dengan menggambar di kertas terlebih dulu dan kemudian langsung di aplikasikan ke tangan dengan cara berpasang pasang dan secara gantian tangannya digambar.
Salah satu peserta pelatihan Delima Handayani (15) mengaku senang dengan adanya pelatihan semacam ini karena bisa mengungkapkan ekspresinya lewat gambar seni henna.
” Saya berharap dengan pelatihan seperti ini saya bisa lebih dalam mempelajari seni gambar ini dan nantinya bisa mengekspresikan emosi ku dalam karya seni” ujarnya. (Rozak)