Organisasi adalah dunia kita. Tempat kita berteduh, tempat kita bekerja, dan tempat kita berkontribusi. Kepemimpinan dan organisasi adalah dua hal yang tak terpisahkan, organisasi melatih kepemimpinan, dan kepemimpinan menjamin keberlangsungan organisasi. Meskipun sebuah organisasi memiliki sistem yang sangat baik, namun jika kebersamaan orang-orang di dalamnya memudar, maka lambat laun organisasi tersebut juga akan ikut memudar juga.
Perubahan dan perkembangan yang terjadi disekitar kita harus bisa ditangkap secara positif oleh sebuah organisasi dan orang-orang yang berada didalamnya. Pun demikan dengan Ansor yang merupakan wadah organisasi bagi pemuda dikalangan NU, harus bisa menselaraskan diri dengan perkembangan zaman, baik secara teknologi maupun pemikiran dengan tidak meninggalkan ciri khas yang telah dibangun. Kader Ansor Banser harus bisa menyelaraskan diri dan membekali dengan pemahaman yang utuh bagaimana berorganisasi di Ansor. Organisasi adalah senjata utama dalam melatih kemampuan kepemimpinan, dan dalam organisasi hanya terdapat seorang pemimpin. Namun jiwa-jiwa pemimpin harus dimiliki seluruh anggotanya.
Bagi kader Ansor Banser, berorganisasi bisa dimaknai sebagai sarana belajar, bergaul / ajang silaturrahmi, berkhidmat , dan menjadi tempat yang berkesan. Namun tujuan tersebut akan menjadi sebuah narasi belaka jika tidak dilaksanakan dengan penuh kesadaran diri dan menjalin komunikasi yang baik dengan anggota yang ada didalamnya. Tanpa komunikasi yang baik, sebuah organisasi hanya akan menjadi rumah besar yang kumuh dan tak berisi. Sebuah konflik kecil bisa membesar dengan tiba-tiba dan bisa menghancurkan organisasi. Dan sebuah konflik besar terkadang menyadarkan kita tentang pentingnya organisasi tersebut dalam hidup kita. Seni menyelesaikan konflik adalah seni yang wajib dipelajari setiap anggota organisasi.
Manajemen konflik adalah sistem yang sebaiknya dimiliki sebuah organisasi. Seperti halnya dengan manusia, organisasi membutuhkan semangat. Upaya-upaya dalam membangkitkan dan mempertahankan semangat organisasi sangat menentukan kelangsungan organisasi tersebut. Sebuah organisasi itu bisa diibaratkan seperti keluarga, yang mana banyak pemikiran yang berbeda antar anggota keluarga, namun harus bisa ditata, saling memahami dan menyadari akan tugas masing-masing sehingga keluarga akan utuh.
Dalam sebuah organisasi sebuah persaingan pasti selalu ada. Tapi bukankah persaingan adalah hal yang baik jika ditempatkan pada posisinya. Organisasi tak akan berhasil jika anggota bekerja sendiri-sendiri tanpa satu tujuan. Karena itu kerja sama anggota, meninggalkan ego dan kepentingan pribadi akan membuat tujuan organisasi berjalan pada rel yang benar . Jika kita tak bisa bekerja sama, maka organisasi ini tak ada artinya. Kesadaran diri harus selalu ditumbuhkan pada tugas dan tanggung jawabnya baik sebagai pemimpin maupun yang dipimpin, sehingga terjadi harmonisasi yang erat. Satu arah satu tujuan dalam satu komando pimpinan.
Writer : Damanhuri
Editor : Goez